Manusia itu selalu ingin bebas,
namun sesungguhnya kebebasan itu ada kesudahan di atasnya
Sebagaimana kesudahan ruh manusia yang mampu melayang,
ia tiada melihat jalan lain selain menanggalkan semuanya,
termasuk menanggalkan "alas kaki"
kedua alas kaki itu adalah jasad dan jiwa
"Takkan sampai engkau kepada Ku dengan tubuhmu"
Bagaimana kau akan keluar dari tubuhmu
sedangkan engkau bersamanya
Bagaimana engkau akan keluar dari dirimu
sedangkan engkau lekat terpadu
Inilah safari spiritual yang agung
yang membutuhkan kendaraan ilmu
sebuah kendaraan yang amat berbahaya
yang dapat berbalik engkau yang ditunggangginya
Kalaulah kau dapatkan kendaraan itu
maka ia hanya mengantarmu pada sebagian jalan menuju pencapaian akhir
yaitu pada titik hakekat yang tak dapat disentuh dengan pancaindera
yang tak dapat diteropong oleh alat seperti apapun
karena ia berada dibalik pendengaran-pendengaran & penglihatan-penglihatan
Disinilah harus diubah kendaraan ilmu
kendaraan ilmu itu telah usai
karena perjalan mendatang adalah 'keluar'
melepaskan kemelekatan kebendaan
Amat sulit dan tak dapat dipungkiri
karena alam benda itu selalu dirindukan oleh napsu
oleh jiwa sekalipun sebagai wadahnya
karena ia adalah medannya
Ketahuilah :
Segala sesuatu itu menawarkan diri melalui penglihatanmu yang memandang
dan mengkaitkan akan arti dan makna dengan selera pengembaraanmu
Waspadalah dengan penglihatanmu, jangan menengok kepada sesuatu
yang menawarkan apa-apa kepadamu,
maka kau akan sampai
Semoga….
Semoga…
Semoga…
Minggu, 30 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar