Kamis, 27 Agustus 2009

Boleh meneruskan puasa!

Iman Syafi'i dalam kitab Musnad-nya menyebutkan hadits berikut ini:
أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَعْمَرٍ، عَنْ أَبِي يُوْنُسَ، مَوْلَى عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُا أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِرَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ تَسْمَعُ: إِنِّي أَصْبَحُ جُنُبًا وَأَنَا أُرِيْدُ الصِّيَامَ، فَقَالَ رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَأَنَا أصْبِحُ جُنُبًا وَأَنَا أُرِيْدُ الصِّيَامَ فَأَغْتَسِلُ ثُمَّ أَصُوْمُ ذَلِكَ الْيَوْمَ. فَقَالَ الرَّجُلُ: إِنَّكَ لَسْتَ مِثْلُنَا، قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، فَغَضِبَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وقَالَ: وَاللهِ إِنِّي لأَرْجُو أَنْ أَكُوْنَ أَخْشَاكُمْ للهِ وَأَعْلَمَكُمْ بِمَا اتَّقَي.
Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar, dari Abu Yunus mantan budak Aisyah, dari Aisyah RA: Bahwa seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, sedangkan ia mendengar —pembicaraannya—, “Sesungguhnya aku bangun di pagi hari dalam keadaan junub, sedangkan aku bermaksud puasa.” Maka Nabi SAW bersabda, “Aku pun pernah bangun di pagi hari dalam keadaan junub, sedangkan aku bermaksud untuk puasa, maka aku mandi, kemudian menjalankan puasa di hari itu.” Lelaki itu berkata, “Sesungguhnya engkau tidak seperti kami, Allah telah mengampuni semua dosamu yang terdahulu dan yang akan datang.” Maka Rasulullah SAW marah dan bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berharap agar menjadi orang yang paling takut di antara kalian kepada Allah dan yang paling mengetahui di antara kalian terhadap hal-hal yang harus aku hindari.” (HR. Abu Daud, 2389; Ahmad dalam Musnad-nya, 24439 dan 25283 dan Malik dalam Al Muwaththa`, 10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar