Senin, 31 Agustus 2009

MENGAPA DOAKU BELUM DIKABULKAN ?

Mungkin ada dari kita yang pernah bertanya-tanya dalam hati, mengapa doa yang kita panjatkan belum juga dikabulkan Allah? Atau mengapa pertolongan Allah belum datang juga, untuk mengatasi kesulitan yang sedang kita alami? Padahal kita telah sungguh-sungguh berdoa.



Ada beberapa sebab mengapa doa tidak segera dikabulkan dan ada hikmah yang terkandung didalamnya:

1. Allah SWT berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah [2] : 186). Dalam firman Allah SWT diatas, jelas sekali disebutkan, bahwa Aku mengabulkan permohonan oran gyang berdoa kepada-Ku, maka hendaklah ia memenuhi (segala perintah-Ku)….. Perhatikan ayat ini dengan seksama, dan tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, sudahkan kita memenuhi segala perintah-Nya? Atau kita hanya berdoa dan mendatanginya saat kita sedang mengalami kesusahan saja? Tanyakan juga dengan jujur pada diri sendiri, kapankah kita terakhir kali berdoa dengan penuh kekhusu’ an dan benar-benar mendekatkan diri pada-Nya? Tanyakan dengan jujur pada diri sendiri, apakah saat kita dalam keadaan senang dan saat kita tidak ada masalah/kesulitan, kita berdoa dan menghadap pada-Nya, sebaik dan sesering saat kita ditimpa kesulitan? Tanyakan dengan jujur pada diri kita, seberapa banyak kita mengingat-Nya disaat kita berada dalam kelapangan/kemudahan? Sudahkah kita mengutamakan-Nya, diatas urusan dunia kita, baikd alam keadaan kita lapang atau sempit?
2. Sebab tertundanya pengabulan doa kita adalah karena kita belum memenuhi syarat-syarat diterimanya doa. Mungkin kurang khusyu’ dalam berdoa, atau dalam berdoa, kita kurang merendahkan diri dan sikap pasrah secara total kepada Allah dan mungkin waktu kita berdoa bukan waktu dikabulkannya doa atau kita
3. Mungkin karena kita belum bertobat, bertobat yang sungguh-sungguh tobat (nasuha). Atau mungkin ada makanan kita mengandung syubhat atau ada hak milik orang lain pada diri kita dan kita belum mengembalikannya. Karena itu, kita harus bertobat dengan taubat nasuha, dengan melengkapi syrat-syaratnya dan mengembalikan hak orang lain yang mungkin masih ada pada kita. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini: ”Hai Saad (Ibn Abi Waqash), makanlah makanan yang baik-baik niscaya engkau akan menjadi orang yang doanya dikabulkan. Dalam hadits sahih lainnya disebutkan: ”Lalu Rasulullah mengisahkan seseorang yang rambutnya acak-acakan dan berdebu, sementara tangannya menengadahkan ke langit untuk berdoa, ”Ya Allah, ya Allah”. Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram. Diberi makan dari sumber yang haram. Bagaimana doanya dikabulkan? (HR. Muslim, Tirmizi dan Ahmad)
4. Penyebab lainnya, mungkin Allah SWT sengaja menyimpan pahala dan balasan doa kita di akhirat kelak atau Allah menghilangkan keburukan dari kita. Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: ”Tidaklah seorang Muslim yang ada di atas bumi berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Dia pasti mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya selama ia tidak berdoa untuk keburukan atau memutuskan hubungan silaturahim.”. Seseorang berkata ,”Bagaimana jika kita memperbanyak doa?”. Rasulullah Saw bersabda: ”Allah lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.” (HR. Tirmizi, Ahmad, Ibn Hibban)
5. Allah SWT tidak segera mengabulkan doa kita, untuk kebaikan kita sendiri. Adakalanya jika seseorang dikabulkan doanya dengan segera, mungkin dia akan lupa diri sehingga Allah menunda terkabulnya doa. Tidak sedikit orang yang di saat miskin ia seorang hamba yang takwa kepada Allah, rajin ibadahnya, namun setelah kaya ia lupa Allah dan jauh dari Allah. Ingatlah, Allah Maha mengetahui, sedangkan kita tidak. Dan Pilihan Allah untuk kita adalah pilihan yang terbaik

Berikut beberapa firman Allah SWT yang terdapat dalam Al Quran tentang doa :

1. Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf [7] :55)
2. “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mu’min [40] : 60)
3. “Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS.Al-Isra’ [17] :110)
4. “Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya [21] :90)

Berikut beberapa Hadits Rasulullah saw tentang doa :

1. Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Imam Ahmad)
2. Rasulullah saw. mengajarkan dan mengingatkan orang-orang beriman, apa-apa yang mesti mereka perhatikan dalam pelaksanaan ibadah, baik berupa ketaatan maupun sikap ikhlas, juga bersimpuh hanya kepada-Nya dengan doa, doa yang mengantarkan mereka pada petunjuk dan jalan kebaikan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah doa. Bahkan ada tiga kelompok yang doanya tidak akan tertolak: “Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” (Ahmad dan At Tirmidzi)
3. Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” (HR. Imam Muslim)
4. “Doa salah seorang di antara kalian pasti dikabulkan selama tidak terburu-buru agar doanya segera dikabulkan hingga ia berkata, “Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tetapi doaku tidak dikabulkan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad) Di dalam hadits riwayat Muslim disebutkan: Ditanyakan,”Wahai Rasulullah, apa yang disebut dengan terburu-buru?” Rasulullah Saw bersabda,”Hamba itu berkata,”Aku berdoa dan terus berdoa, tetapi doaku tidak dikabulkan.” (HR. Muslim

Jangan berputus asa, apabila kita telah sungguh-sungguh berdoa namun belum dikabulkan juga, karena Allah telah menjamin menerima dan mengabulkan doa yang kita mohonkan sesuai dengan pilihan-Nya, bukan menurut keinginan/pilihan kita, dan mengabulkan doa pada saat/waktu yang Dia kehendaki/ tentukan, bukan pada waktu/saat yang kita kehendaki/tentukan. (Al Hikam, Ibn Athaillah)



Setelah memperhatikan semua firman Allah SWT dan hadits Rasulullah SAW diatas, mudah-mudahan sekarang ini kita bisa mengetahui dan memperkirakan apa penyebab doa kita tidak segera dikabulkan oleh Allah SWT. Cari tahu penyebabnya, dan apabila ada yang salah, segera perbaiki disertai dengan keyakinan, tetap baiksangka kepada Allah SWT dan tawakal.

Dewi Yana

http://jalandakwahbersama.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar