Jumat, 04 September 2009

INFAQ SHODAQOH, BERNIAGA DIJALAN TUHAN SEBUAH KEWAJIBAN & HAK UNIVERSAL MANUSIA

IMAM ALI' AS DALAM NAHJUL BALAGHOH
" OBAT ADA DALAM DIRI ANDA, TETAPI ANDA TIDAK MELIHATNYA DAN PENYAKIT ITU ADA PADA DIRI ANDA, TETAPI ANDA TIDAK MENYADARINYA. ANDA ADALAH BUKU-BUKU YANG TERANG,
DIDALAM HURUP-HURUPNYA, MENYATAKAN MISTERI YANG TERSEMBUNYI.
APAKAH ANDA PIKIR, ANDA ADALAH SEBUAH BENDA KECIL, PADAHAL DALAM DIRI ANDA BERSEMAYAM SEBUAH DUNIA YANG BESAR “

BERGABUNGLAH SEBAGAI ‘PENEGAK KEADILAN’ DENGAN MENGELUARKAN INFAQ, (BERNIAGA DIJALAN ALLAH, MENCURI HATI ALLAH, MENCARI MUKA DIHADAPAN ALLAH) DENGAN FOKUS DAN KONSISTEN SERTA TUNAIKAN ZAKAT, DALAM RANGKA MENGAPLIKASIKAN ‘FITRAH KEMANUSIAAN’ & MEWUJUDKAN ‘POTENSI KETUHANAN’ KITA

TUTUPLAH, PINTU MASUK SYEITHON DALAM DARAHMU…

Syeithon/Iblis dalam sudut pandang kehidupan global adalah sosok motivator ulung yang mampu mengendalikan pemikiran Manusia untuk mengingkari fitrah-Nya,
dia senantiasa hadir dalam berbagai dimensi kehidupan kita,
mengisi ruang dan waktu dengan fokus dan terencana ;
tak pernah jemu, lalai dan lelah, masuk menyelinap disetiap titik-titik peluang pemikiran manusia dalam berbagai bentuk ;

dia kuatkan keyakinan ketika pintu kejahatan hendak kita coba kuakkan,
kejahatan diopinikan sedemikian rupa menjadi sebuah kewajaran,

dia hembuskan was-was, ketika kita perjuangkan kebenaran,
dan kebenaran disamarkan menjadi sebuah kebodohan. ;

dia masuk dalam cover layar mental kita, ketika Tuhan kita lupakan,
dia bersenyawa dalam syar’i, ketika Rosul dan Wasiatnya kita jauhkan.

dia bersama dengan istri-istri dan anak-anak kita,
ketika darahnya kita suburkan dari rejeki yang diharamkan,

dia masuk berbondong-bondong dalam tubuh kita ;
lewat Lorong-lorong jalan darah.
......................................
Lorong-lorong jalan darah…
Lorong-lorong jalan darah…
Lorong-lorong jalan darah …

Dia ‘tangguh’ tapi bukan berarti tidak bisa dilemahkan,
bahkan, kalau ‘mau’ dapat kita taklukkan..!!
dengan membersihkan dan menutup lorong-lorong jalan darah..!!

Langkah awal ;
Isti’adzah ; Niat, Tekad, Berkomitmen Qurbatan ILALLOH,
rekam dalam bawah sadar (Sub consiusmind),
Anfiqu, Infaqo ; Belanjakan, bersihkan dan sucikan rejeki yang kita dapatkan,
Dari hari kehari, jadikan Halalan Thoyibah..!!

Halal dan Baik
Halal dan Baik
Halal dan Baik

HALALAN THOYIBAH, BAGAIKAN BUTIRAN DARAH PUTIH YANG MEMBERSIHKAN LORONG-LORONG JALAN DARAH DARI KUMAN & VIRUS KEHIDUPAN..............;>

INFAQ : Belanjakan, keluarkan ; dari hari kehari, secara konsisten.
ZAKAT : Pembersihan, keluarkan pertahun jika cukup Nisab.

Isti’adzah, adalah sebuah refleksi penyerahan diri pada Alloh, ketidakberdayaan kita sebagai manusia dari gangguan, godaan, rayuan para Syeiton yang terkutuk.

Ada Hak Alloh dalam rejeki yang kau hasilkan, fokus dan disiplin, jangan lengah, Konsisten dan kontinyu, belanjakan rejeki yang kau dapatkan, kendalikan logikamu, tajamkan potensi bawah sadarmu.
Isti’adzah berlomba dengan syeiton dari hari kehari belanjakan minimal 2,5% rejekimu, batas Nisab keluarkan Zakat atau Humus diakhir tahun sesuai keyakinan-mu ; penuhi fisabilillah, menggenapi keseimbangan Hukum Alam.

Keluarkan dan belanjakan Hak Alloh, berniaga dijalan Alloh, perniagaan yang tidak pernah merugikan ;
8 (delapan) Poin akumulasi keuntungan ‘Sunahtulloh’ automaticaly sistem yang bisa dinikmati saat kau butuhkan. jangan pikir apa yang kau inginkan, biar Tuhan yang merencanakan.

Sunnahtulloh merencanakan yang terbaik buat peningkatan kualitas kehidupanmu.

Keajaiban Janji Allah bagi orang-orang yang konsisten membersihkan harta & rezekinya ; berniaga dijalan Tuhan > kegemilangan, pencerahan, kebahagian dan keselamatan menyentuh seluruh sendi
relung-relung kehidupan kita secara universal melintasi dimensi keyakinan manusia.

Mereka adalah Objek yang menjadi tangga-mu menuju kualitas Ketuhanan ;

FUQORO ; Yang tidak mempunyai apa-apa (harta benda), wajib dibantu
MASAKIIN ; Yang senantiasa kekurangan dan butuh bantuan
AA’MILIINA ALAIHA ; Yang bertugas mengurus sesuatu kepentingan umat/masyarakat, niat pengabdian
MUW-ALLAFATI ; Orang yang selalu bergejolak dalam hatinya
FIR-RIQQOBI ; Segala macam bentuk perbudakan
GHOORIBIIN ; Orang yang mempunyai tanggungan (hutang) yang tak mampu dipikulnya
FII-SABIILILLAH ; Orang yang berjalan, berusaha melaksanakan / menegakan Ad-diin
WABNIS-SABIIL ; Orang yang sudah dapat melaksanakan / menegak Ad-diinul Islam.

Para SHIDDIQUN : Dalam dirinya tumbuh rasa TAHU DIRI bahwa ;

Harta dan Dirinya milik ALLAH.
Dia selalu membutuhkan bantuan ALLAH.
Dia selalu mengurus Dirinya sebelum mengurus orang lain (Ibda’ binnapsik).
Dia melepaskan diri dari perbudakan hawa napsunya.
Dia merasa hutangnya terlalu banyak terhadap Nikmat ALLAH.
Dia berusaha melaksanakan Ad-Diinul Islam.
Dengan mengeluarkan Hak-hak orang lain berarti bahwa dirinya telah menjadi WABNISSABIIL.

GARANSI ALLAH : (TAHU DIRI, KENAL DIRI & MILIKI HARGA DIRI)

Walaupun ada dan tiada, dia merasa punya & berkecukupan.
Dia selalu membutuhkan pertolongan Alloh
Dia selalu berusaha mengurus & mengenal dirinya (Kenal diri)
Senantiasa menjinakan hatinya yg bergejolak (Tahu diri)
Dia membebaskan dirinya dari perbudakan hawa napsu. (Punya harga diri)
Dia selalu merasa berhutang pada Alloh
Dia berkomitmen melaksanakan Addiin
Dia laksanakan Addiin dan bergairah dalam memeliharanya.

~ PROSESNYA : KENAL DIRI

>Isti’adzah ; KURBATAN ILALLOH Setiap aktivitas yang di-lakukan fokus tetapkan niat, rekam dalam subconsius mind, (menjadi naluri yang terkondisikan).

>Keluarkan Infak, 2,5% rejeki yang di-dapatkan, dari hari kehari, menutup lorong-lorong jalan darah pintu masuknya para syaethon & memperkuat energi Isti’adzah.

>Berprangka baik terhadap Allah dan Makhluk-Nya (Positif Thinking/Husnuzhon)


~APLIKASINYA : TAHU DIRI

>Memelihara kesabaran, menjaga konsistensi dalam bekerja menjalankan Sunahtulloh.

>Sadar dan siap mental menerima resiko yang akan dihadapinya. (Diri, Keluarga dan Lingkungan).

>Siap berubah dan siap menerima perubahan (Menjadi manusia pembelajar).

~HASILNYA : PUNYA HARGA DIRI

>Tenang dan sabar dalam menghadapi setiap permasalahan.
>Mampu mengendalikan diri.
>Dalam jiwanya tumbuh rasa kasih sayang dan berusaha bersikap adil terhadap kehidupan.
>Hatinya menjadi jinak dalam menegak Ad-diinul Islam (dipelihara tujuh anggota sujud-nya).
>Tumbuh kecintaannya terhadap ilmu, terjadi proses pembelajaran dalam kehidupannya.
>Memahami hak dan tanggung jawab hidupnya sebagai Khalifah fil Ardi (Diri/Akhli, Kerabat dan Masyarakat)


SHODAQOH MENYUBURKAN REZEKI ;

“ Perumpamaan orang-orang yang mengeluarkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir berkembang seratus biji, Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha luas (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui “ (Al-Baqoroh (2) : 261)

“ Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya, dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” (Al-Baqarah (2) : 245)

“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah semakin menguatkan keimanan mereka, dan hanya kepada Tuhan-lah mereka bertawakal yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan mendapatkan ketinggian derajat disisi Tuhan-Nya serta nikmat (Rezeki) yang mulia “ (Al-Anfal : 2-4)


SHODAQOH MEMBUKA PENGAMPUNAN ALLAH ;

“ Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat-gandakan pembalasan-Nya kepadamu dan mengampuni kamu dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (At-Taghaabuun (64) : 17)

“ Dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu akan memperoleh (balasannya) disisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya, dan mohon mapunlah kepada Allah ; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( Al-Muzzammil (73) : 20)

“ Tiga hal yang akan menolong manusia setelah kematiannya ; yaitu Shodaqoh yang dikeluarkannya, Kebiasaan baik (Ilmu yang bermanfaat) yang ia ajarkan kepada orang lain dan Keturunan yang baik yang memohonkan ampunan baginya. (Imam Ja’far Shodiq)


SHODAQOH MENOLAK BENCANA & MALA PETAKA ;

“ Malaikat maut diperintahkan untuk mengeluarkan jiwa seseorang ; tetapi jika selama waktu itu shodaqoh diberikan, maka perintah untuk mengeluarkan jiwa tersebut dibatalkan “ (Al-Hadist)

“ Bersegeralah shodaqoh, sebab yang namanya bala bencana tidak bisa mendahului shodaqoh “ (Al-Hadist)

“ Shodaqoh yang diberikan secara terbuka mencegah tujuh puluh macam malapetaka, dan shodaqoh yang diberikan secara diam-diam akan menghilangkan kemurkaan Allah “ (Imam Ja’far Shodiq, As)

“ Shodaqoh akan melindungi kita dari tujuh puluh keburukan didunia, termasuk kematian tak wajar. Seseorang yang senantiasa bersedaqoh tidak pernah meninggal dalam keadaan tidak wajar “ (Imam Ja’far Shodiq, As)

SHODAQOH & KEHIDUPAN

“ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadikan ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “ (At-Taubah (9) : 103)

“ Allah berfirman ‘ Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki lagi sukar, Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu ? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir’ “ (Al-Balad : 11-16)

“ Hendaklah orang yang mampu memberikan Infak (nafkah) menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberikan Infak (nafkah) dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (Ath-Thalaaq :7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar